Rabu

Cinta Sang Da'i





Puput | 05.16 | 0 Comments




Sahabat

Izinkan ku menyusun kepingan tanggal

yang ditutup distorsi sejarah Islam di negeri ini..kepingan-kepingan ini adalah bukti Cinta

antara sesama Muslim

antara Hasan Al Banna dan ikhwan Mesir

yang menganggap Indonesia pun bagian dari Tanah Air Umat Islam.......


17 AGUSTUS 1945 DI WAKTU DHUHA PADA RAMADHAN YANG BAROKAH.....

Dunia Gempar.....Negeri Muslim terbesar di dunia, mendeklarasikan dirinya MERDEKA.....dan

dari Bandung, dari Stasiun Radio yang dijaga tentara Penjajah Jepang,berita kemerdekaan Indonesia, menyebar ke seluruh dunia.....


MESIR, AWAL SEPTEMBER 1945

MansurAbu Makarim, seorang informan Indonesia yang bekerja di Kedutaan

Belanda di Kairo, membaca berita kemerdekaan Indonesia dalam suatu

artikel di majalah Vrij Nederland. Bagai angin berhembus, berita inidengan cepat menyebar ke Dunia Islam.

Koran dan radio Mesirmemuat berita kemerdekaan RI dengan gegap gempita. Para penyiar dengan

penuh semangat mengatakan bahwa inilah awal kebangkitan Dunia Islammelawan penjajahan Barat.

Di Mesir saat itu, seorang Arab hanya dihargai sepuluh pound Mesir jika dibunuh atau dilindas kendaraan

militer Sekutu tanpa hak mengadu atau menggugat. Sebab itu, proklamasi

kemerdekaan sebuah negeri Muslim terbesar di dunia ini disambut dengan luapan kebahagiaan.

Di sejumlah kota, Al-Ikhwan Al-Muslimunsegera menggelar munashoroh besar-besaran mendukung penuh kemerdekaan Indonesia.

Ini dijadikannya momentum momentum yang bagus untuk memerdekakan Mesir dari Inggris.


16 OKTOBER 1945, TERBENTUKNYA LAJNATUD DIFA'I'IAN INDONESIA, DI MESIR

sejumlah ulama di Mesir dan Dunia Arab dengan inisiatif sendiri membentuk"Lajnatud Difa'i'an Indonesia" (Panitia Pembela Indonesia).

Badan ini dideklarasikan pada 16 Oktober 1945 di Gedung Pusat Perhimpunan Pemuda Islam dengan Jendral Saleh Harb Pasya sebagai pimpinan pertemuan.

Hadir dalam acara itu antara lain Syaikh Hasan Al Banna dan Prof. Taufiq Syawi dari Al-Ikhwan Al-Muslimun,Pemimpin Palestina Muhammad Ali Taher, dan Sekjen Liga Arab Dr.Salahuddin Pasya.

Mereka semua adalah anggota Panitian Pembela Indonesia, yang di bentuk di Mesir, termasuk di dalamnya Hasan Al Banna..


25 OKTOBER 1945 KELUARNYA FATWA JIHAD PARA ULAMA NU, DI INDONESIA

Pada25 Oktober 1945, sejumlah ulama NU pimpinan KH. Wahid Hasyim bertemudan mengeluarkan fatwa jihad fii sabilillah melawan penjajah. Fatwa inibergema ke seluruh nusantara dan disambut dengan gegap gempita.

Fatwajihad inilah yang melatarbelakangi pertempuran 10 November 1945 diSurabaya (hingga kini 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan diIndonesia, ). Untuk memompakan keberanian rakyat Surabaya, Bung Tomolewat corong radio perlawanan - cikal bakal RRI - terus menerusmengingatkan para mujahid bahwa gerbang surga telah terbuka luas bagimereka yang syahid.

Hanya semangat jihad dan keridhaan Allah SWTyang mampu membuat ribuan rakyat Surabaya berani melawan pasukan Sekutubersenjata lengkap.

Kedahsyatan pertempuran Surabaya bergemahingga ke Dunia Arab. Keberanian umat Islam Surabaya mengobarkan jihadmelawan pasukan Sekutu yang habis mabuk kemenangan dalam Perang DuniaII, ditambah tewasnya satu Jenderal Sekutu - Malaby - di Surabaya,dirasakan oleh kaum Muslimin Timur Tengah sebagai bagian darikemenangan Islam atas kaum kafir. Upaya perlawanan terhadap Inggris diMesir pun kian membuncah.

Di berbagai lapangan dan Masjid diKairo, Mekkah, Baghdad, dan negeri-negeri Timur Tengah, dengan serentakumat Islam mendirikan sholat ghaib untuk arwah para syuhada di Surabaya.


25 JANUARI 1946, BERITA UTAMA MAJALAH TIME

"KebangkitanIslam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akanmenginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diridari Eropa."


22 MARET 1946 MESIR NEGARA PERTAMA YANG MENGAKUI KEMERDEKAAN INDONESIA

Kuatnyadukungan rakyat Mesir atas kemerdekaan RI, juga atas desakan dan lobiyang dilakukan para pemimpin Al-Ikhwan Al-Muslimun, membuat pemerintahMesir mengakui kedaulatan pemerintah RI atas Indonesia pada 22 Maret1946.

Inilah pertama kalinya suatu negara asing mengakuikedaulatan RI secara resmi. Dalam kacamata hukum internasional,lengkaplah sudah syarat Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat.

Bukanitu saja, secara resmi pemerintah Mesir juga memberikan bantuan lunakkepada pemerintah RI. Sikap Mesir ini memicu tindakan serupa darinegara-negara Timur Tengah.

Untuk menghaturkan rasa terimakasih, pemerintah Soekarno mengirim delegasi resmi ke Mesir padatanggal 7 April 1946. Ini adalah delegasi pemerintah RI pertama yang keluar negeri. Mesir adalah negara pertama yang disinggahi delegasitersebut.

Tanggal 26 April 1946 delegasi pemerintah RI kembalitiba di Kairo. Beda dengan kedatangan pertama yang berjalan singkat,yang kedua ini lebih intens. Di Hotel Heliopolis Palace, Kairo,sejumlah pejabat tinggi Mesir dan Dunia Arab mendatangi delegasi RIuntuk menyampaikan rasa simpati. Selain pejabat negara, sejumlahpemimpin partai dan organisasi juga hadir. Termasuk pemimpin Al-IkhwanAl-Muslimun Hasan al Banna dan sejumlah tokoh Ikhwan dengan diiringipuluhan pengikutnya.

Setiap perkembangan yang terjadi diIndonesia, diikuti serius oleh setiap Muslim baik di Mesir maupun diTimur Tengah pada umumnya. Para mahasiswa Indonesia yang saat itutengah berjuang di Mesir dengan jalan diplomasi revolusi, senantiasamenjaga kontak dengan Ikhwan.


21 JULI 1947 IKHWAN MEMBOIKOT KAPAL BELANDA

KetikaBelanda melancarkan agresi Militer I (21 Juli 1947) atas Indonesia,para mahasiswa Indonesia di Mesir dan aktivis Ikhwan menggalang aksipemboikotan terhadap kapal-kapal Belanda yang memasuki selat Suez.

WalauMesir terikat perjanjian 1888 yang memberi kebebasan bagi siapa sajauntuk bisa lewat terusan Suez, namun keberanian para buruh Ikhwan yangmenguasai Suez dan Port Said berhasil memboikot kapal-kapal Belanda.


9 AGUSTUS 1947 MENGHADANG LAJU VOLENDAM

Padatanggal 9 Agustus 1947, rombongan kapal Belanda yang dipimpin kapalkapal Volendam tiba di Port Said. Ribuan aktivis Ikhwan yang kebanyakanterdiri dari para buruh pelabuhan, telah berkumpul di pelabuhan utarakota Ismailiyah itu.

Puluhan motor boat dan motor kecil sengajaberkeliaran di permukaan air guna menghalangi motor-boat motor-boatkepunyaan perusahaan-perusahaan asing yang ingin menyuplai air minumdan makanan kepada kapal Belanda itu.

Motor-boat para ikhwantersebut sengaja dipasangi bendera merah putih. Dukungan Ikhwanterhadap kemerdekaan Indonesia bukan sebatas dukungan formalitas, tapidukungan yang didasari kesamaan iman dan Islam.

Sahabat

Inilah Jaringan Iman dengan saudara-saudara kita di Mesir para aktivis Ikhwanul Muslimin.

dan gumpalan ukhuwah ini semakin membesar,

ketika buah Cinta Sang Da'i, sekarang bertebaran di nusantara,......

Menjadi Halaqoh...

Menjadi Usrah.....

Bergerak

Mengejewantah dalam Partisipasi Membangun Negeri

Mengembalikan Peradaban Islami

Sahabat

Lihatlah namamu, dalam barisan itu...

sesungguhnya kerja-kerja dakwah ini tak akan berhenti

hingga jasad melepaskan nyawa....

Ya Rabbana...

segala puji bagiMu

yang telah mengenalkan aku dengan komunitas ini

jadikanAKU BAGIAN DARINYA

karena cintaku padaMudan juga RasulMu

dan kumpulkan kamidalam barisan pembela agama Mu.....!!amin

(Ust.Hamzah)

By Puput
A Short Description about youself







Stay Connected With Us
Feed Icon Twitter Icon Facebook Icon Google+ Icon Youtube Icon


Share and Spread Share On Facebook +1 This Post Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati


Related Articles

JOIN THE DISCUSSION

Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments

0 cuap-cuap: